عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Bacalah Al-Qur’an karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 804]
Al-Quran dan Hadits adalah sumber utama untuk umat islam di seluruh dunia untuk menjalani kehidupan. Al-Quran adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW yang diturunkan kepadanya secara berangsur-angsur melalui perantara malaikat Jibril.
Penjelasan Hadits
Dalam hadits tersebut Rasulullah SAW memerintahkan kepada umatnya agar menjadikan al-qur'an sebagai bacaan utama sehari-hari. Karena kelak pada hari akhir al-qur'an akan mejadi sahabat para pembacanya ketika masih di dunia. Kemudian pada hari akhir kelak, al-qur'an akan memberi syafa'at kepada siapa saja yang telah membaca dan menjaganya tatkala di dunia.
Sebagian ulama' memahami kalimat "Bacalah al-qur'an" yaitu dengan membaca lafadz al-qur'an dan dilakukan secara terus-menerus. Kemudian pada kalimat "ia akan datang sebagai syafa'at untuk para pembacanya" menjelaskan bahwa al-qur'an kelak akan menjadi sahabat sejati dan pemberi syafa'at untuk para pembacanya. Menurut pendapat Syekh Abdul Fattah Al-Qadi, syafa'at al-qur'an mencegah seseorang jatuh ke dalam kobaran api neraka bukan mengangkat atau menyelamatkan seseorang dari api neraka. Maksudnya orang yang mendapat syafa'at al-qur'an maka ia akan terhindar dari api neraka dan tidak terjatuh ke dalam kobaran apinya.
Al-qur'an menjadi pelindung dari siksa kubur
Jasad para penghafal qur'an tidak hancur sebagaimana jasad-jasad manusia pada umumnya. Karena Allah SWT memerintahkan kepada bumi untuk menjaga jasad para penghafal al-qur'an.
عَنْ جَابِرَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا مَاتَ حَامِلُ القُرْآنِ أَوْحَى اللَّهُ إِلىَ الأَرْضِ لِأَكْلِ لَحْمِهِ قَالَ فَتَقُوْلُ الأَرْضُ وَكَيْفَ آكِلُ لَحْمَهُ وَكَلاَمَكَ فِي جَوْفِهِ.
Dari Jabir bin Abdullah bahwasanya Rasulullah saw bersabda: Ketika orang yang hafal al-Quran meninggal maka Allah memberikan wahyu kepada bumi agar tidak memakan jasadnya, kemudian bumi berkata: Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa memakan jasadnya sementara kalamMu ada di dalamnya. (HR Dailami)
Seperti halnya jasad para syuhada penghafal al-Quran perang Uhud ketika dibongkar karena banjir masih dalam keadaan utuh dan tidak membusuk. Padahal sudah 1.400 tahun lamanya.
Mahkota bagi orang tua
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muadz Al-Juhani Radhiyallahu ‘Anhu bahwasannya Rasulullah SAW pernah bersabda:
مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَعَمِلَ بِمَا فِيهِ، أُلْبِسَ وَالِدَاهُ تَاجًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa yang menghafal Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, maka akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya mahkota pada hari kiamat.” (HR Hakim)
Memberi syafa'at kepada 10 anggota keluarga
Dalam Kitab Fadhail Qur'an karya Syeikh Maulana Zakariyya Al-Kandahlawy dijelaskan, hafizh Qur'an memiliki keutamaan masuk surga pertama kali. Bahkan seorang hafizh Qur'an dapat memberi syafaat kepada sepuluh orang yang fasik dan banyak berbuat dosa besar, tetapi tidak untuk kaum musyrikin.
Penentu derajat surga
Berdasarkan sebuah hadits dari sahabat Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ : اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ ، كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا ، فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا.
“Dikatakan kepada penghafal Alquran: "Bacalah, naiklah dan baca secara tartil. Seperti engkau membaca tartil di dunia. Karena kedudukanmu berada di akhir ayat yang engkau baca." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi dari Amr bin Ash)
Begitu istimewa para pembaca al-qur'an yang selalu berpegang teguh padanya. Tidak semua pembaca al-qur'an mendapat syafa'at al-qur'an yang luar biasa menakjubkan. Syafa'at al-qur'an bukan untuk mereka yang hanya menjadikan al-qur'an sebagai pajangan saja. Akan tetapi al-qur'an datang di hari akhir sebagai sahabat orang yang membaca dan berpegang teguh padanya.