Pendidikan karakter mempunyai tujuan guna membentuk kepribadian manusia secara utuh. Hal ini mencakup tentang aspek intelektual, spiritual, emosi, sosial, dan juga fisik. Lalu metode pendidikan untuk karakter anak seperti apakah yang tepat untuk diterapkan?
Selain bertujuan untuk membentuk kepribadian manusia secara utuh, pendidikan karakter ini juga dapat menjadikan anak sebagai pembelajar sejati. Pendidikan karakter ini juga bisa dijadikan sebagai media penanaman nilai-nilai kebajikan. Nilai kebajikan ini seperti menggambarkan contoh yang bisa ditiru serta membangun kepercayaan.
Metode Pendidikan untuk Karakter Anak
Pada dasarnya, pendidikan karakter ini tidak hanya serta merta mengedepankan kepintaran saja, melainkan juga melatih kepekaan setiap anak terhadap lingkungan dan melatih potensi diri agar dapat berkembang secara positif. Pendidikan untuk karakter anak ini dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode.
Percakapan
Percakapan ini dapat dilakukan antara dua pihak atau lebih dengan pembahasan terkait topik tertentu sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Melalui metode percakapan ini dapat mendorong anak untuk saling memperhatikan serta mengembangkan pola pikirnya.
Bukan hanya itu saja, dengan metode pendidikan untuk karakter anak juga bisa membangkitkan kesan, perasaan, dan menimbulkan sikap saling menghargai pendapat orang lain.
Memberikan Pengajaran
Memberikan pengajaran karakter sama dengan memberikan sebuah pemahaman pada anak terkait struktur nilai tertentu, keutamaan, serta maslahat. Mengajarkan nilai ini memiliki beberapa manfaat yang bisa diperoleh.
Pertama, anak akan mengerti pengetahuan secara konseptual yang baru. Kedua, dapat dijadikan pembanding atau pengetahuan yang telah dimiliki oleh anak.
Maka dari itu, memberikan pengajaran karakter ini bukan hanya sekedar monolog saja, melainkan juga melibatkan peran serta dari seorang anak.
Melalui Cerita atau Kisah
Metode pendidikan untuk karakter anak selanjutnya adalah dengan melalui cerita atau kisah. Metode ini dapat dilakukan dengan membacakan atau menceritakan kisah yang mempunyai moral penting.
Sehingga anak-anak dapat menjadikannya sebuah teladan. Kisah-kisah yang menarik dan menginspirasi anak akan senantiasa memikat. Anak akan mengikuti alur cerita tersebut dan secara tidak langsung juga mengajak anak untuk merenunginya.
Kisah dapat menyentuh hati seorang anak. Dengan mendengarkan kisah-kisah dari tokoh-tokoh agama maupun pahlawan, dapat melibatkan anak secara emosional.
Keteladanan
Seorang anak pada nantinya akan lebih banyak belajar dari apa yang ia lihat dan apa yang bisa diteladani. Untuk mencapai hal tersebut, maka para orang tua dituntut untuk memberikan contoh serta teladan yang baik melalui karakter yang dimiliki.
Seorang anak atau peserta didik lebih melihat dan meniru apa yang dilakukan oleh orang tua atau guru bila dibandingkan dengan apa yang dilaksanakan. Bukan hanya dari orang tua maupun guru di sekolah saja.
Keteladanan ini juga dapat bersumber dari orang-orang yang ada di lingkungannya seperti teman, kerabat, dan semua orang yang memiliki hubungan. Metode pendidikan untuk karakter anak yang satu ini mungkin sedikit sulit untuk dilakukan.
Pasalnya, dalam kondisi ini, seorang anak jelas membutuhkan lingkungan pendidikan yang sangat mendukung. Sehingga dapat mengajarkan karakter seorang anak secara utuh.
Dari uraian di atas, terdapat sebuah kesimpulan penting bahwa metode pendidikan untuk membentuk karakter seorang anak bermula dari lingkungan keluarganya. Bila orang tua selalu mengajarkan nilai moral, agama, hingga nilai sosial, maka karakter anak akan terbentuk dengan baik.
Metode pendidikan untuk karakter anak memang paling efektif bila dimulai sejak usia dini dan di lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga.