Lansia adalah singkatan dari lanjut usia. Kata lansia merujuk pada suatu kelompok orang tua yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas. Di Indonesia sendiri setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah lansia.
Dilansir dari geriatri.id berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia pada 2023, sekitar 29 juta penduduk Indonesia atau hampir 12 persen masuk kategori lansia. Diperkirakan jumlah lansia di Indonesia akan terus meningkat hingga tahun 2045. Pada tahun 2045 kemungkinan penduduk lansia mencapai 20 persen dari populasi penduduk atau sekitar 50 juta jiwa.
Berdasarkan data goodstats yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi dengan jumlah penduduk lansia terbesar di Indonesia. Persentase penduduk lansia di provinsi DI Yogyakarta mencapai 16,3% dengan angka harapan hidup mencapai 75,4 tahun. Sebagian besar lansia di DIY tinggal di wilayah perkotaan (67%) dan sebagian besar merupakan lansia muda (60-69 tahun) sebanyak 57%.
Banyaknya jumlah lansia di suatu daerah bisa menjadi indikator tingginya harapan hidup, keberhasilan sistem kesehatan, serta kesejahteraan sosial. Ternyata ada beberapa rahasia menjalani usia senja dengan bahagia. Apa saja rahasia tersebut? Simak rangkuman kami berikut ini.
Kunci Bahagia di Usia Senja
1. Sehat Jasmani dan Rohani
Menjaga kesehatan jasmani dan rohani dapat diusahakan dengan menerapkan pola hidup sehat seperti olahraga teratur, pola makan seimbang, tidur yang cukup, dan mengelola stres dengan baik. Menjaga kesehatan jiwa atau mental sama pentingnya dengan menaga kesehatan fisik. Pikiran dan tubuh kita sangat berhubungan. Kesehatan mental dapat mempengaruhi kesehatan fisik begitu juga sebaliknya. Berolahraga telah terbukti membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan, selain tentunya membantu menjaga kesehatan fisik. Berolahraga di luar ruangan sangat disarankan karena dengan begitu, Anda juga bisa mendapatkan udara segar yang ideal. Berolahraga minimal 30 menit per hari sudah cukup.
2. Sabar
Sabar dibagi menjadi tiga macam yaitu, sabar menghadapi musibah, sabar dalam ketaatan, dan sabar menahan diri dari maksiat.
- Sabar menghadapi musibah, maksudnya adalah kemampuan untuk tetap tenang, tidak putus asa, dan tetap percaya kepada Allah meskipun sedang mengalami kesulitan atau ujian berat.
- Sabar dalam ketaatan adalah kesabaran dalam menjaga konsistensi dan istiqamah dalam beribadah, menjalankan perintah Allah, dan menghindari hal-hal yang dilarang.
- Sabar menahan diri dari maksiat adalah kemampuan untuk menahan diri dari melakukan dosa atau hal-hal yang dilarang, bahkan ketika ada godaan atau kesempatan.
3. Ridho pada Takdir Ilahi
Ridho (menerima dengan lapang hati) terhadap takdir Allah SWT adalah sikap menerima segala kejadian, baik yang baik maupun buruk, sebagai rencana Allah yang harus dijalani dengan penuh ketenangan dan keyakinan. Ridho tidak sama dengan pasrah. Ridho tetap mendorong kita untuk berikhtiar dan berusaha semaksimal mungkin, sementara pasrah adalah menyerah dan tidak melakukan apa-apa. Dengan kita ridho pada takdir Allah akan meningkatkan keimanan, mendekatkan diri kepada Allah, serta memberikan ketenangan batin.
4. Qana’ah
Qana’ah, dalam bahasa Indonesia berarti “cukup” atau “puas”. Dalam konteks Islam, qana’ah adalah sikap menerima dan merasa cukup dengan apa yang telah diberikan oleh Allah SWT, tanpa merasa kurang atau tamak terhadap harta dan kedudukan. Qana’ah merupakan salah satu akhlak terpuji yang sangat dianjurkan dalam aaran Islam. Qana’ah dapat menghadirkan ketenangan, ketenteraman, dan kedamaian hati karena selalu merasa cukup dengan apa yang Allah berikan.
Wallahu a’lam bishawab.