Menjadi pelopor kebaikan bukanlah suatu hal yang mudah, namun hal ini memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Pelopor kebaikan adalah mereka yang berani membuka jalan bagi orang lain untuk melakukan hal-hal yang baik. Menjadi pelopor kebaikan memiliki keutamaan-keutamaan yang mulia. Beberapa diantaranya akan kita bahas pada artikel ini.
1. Pahala yang Berlipat
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم : مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ, فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
Artinya : “Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim]
Dalam hadits di atas dijelaskan bahwa orang yang menunjukkan suatu kebaikan atau jalan kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebagaimana orang yang melakukan kebaikan tersebut. Jika kita melakukan kebaikan dan membuat orang lain juga melakukan kebaikan yang sama, maka kebaikan tersebut tidak hanya bermanfaat bagi pelaku melainkan juga bagi kita sebagai pemberi contoh kebaikan itu. Orang yang menjadi penunjuk jalan untuk berbuat baik akan mendapat pahala sebagaimana orang yang turut melakukan kebaikan tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berbuat kebaikan.
Namun, hadits di atas tidak hanya ditujukan kepada orang yang mencontohkan dengan praktik, akan tetapi juga termasuk orang yang menyampaikan melalui lisan.
2. Menjadi Teladan yang Menginspirasi
Seorang pelopor kebaikan memiliki posisi istimewa sebagai sosok yang dihormati dan diikuti oleh banyak orang. Keteladanan ini tidak hanya mengubah perilaku individu, tetapi juga membentuk budaya positif dalam bermasyarakat.
3. Membangun Keberanian
Menjadi pelopor atau yang pertama memulai kebaikan membutuhkan keberanian untuk menghadapi segala kemungkinan buruk yang akan terjadi, seperti, kritik, penolakan, atau bahkan penipuan. Namun, dengan proses ini seorang pelopor kebaikan dapat tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan lebih siap.
Langkah menjadi Pelopor Kebaikan
1. Mulai dari hal kecil
Tidak perlu menunggu momen besar untuk memulai kebaikan. Hal kecil seperti membantu tetangga yang membutuhkan, memulai gerakan peduli llingkungan, atau bahkan menyebarkan informasi positif bisa menjadi langkah awal.
2. Berani Keluar dari Zona Nyaman
Terkadang kita perlu menghadapi ketakukan dan kegagalan atau kritik untuk bisa memulai sesuatu yang baik. Keberanian untuk melangkah pertama kali adalah ciri khas seorang pelopor kebaikan.
3. Konsistensi dalam Kebaikan
Konsisten dalam kebaikan adalah sikap untuk menjaga perbuatan baik secara berkelanjutan dan tidak berubah. Tidak semua orang, khususnya muslim, memiliki motivasi untuk selalu konsisten dalam berbuat kebaikan. Dalam islam, kata konsisten lebih dikenal dengan sebutan istiqomah. Rasulullah SAW pernah bersabda dalam suatu hadits agar kita beristiqomah dalam melakukan amal sholih.
عن سفيان بن عبد الله رضي الله عنه قال: قلت: يارسول الله! قل لي في الاسلام قولا, لا أسأل عنه أحدا غيرك؟. قال: “قل آمنت بالله ثم استقم” رواه مسلم
Artinya: “Dari Sufyan bin Abdullah radhiyallaahu’anhu, ia berkata: aku berkata wahai Rasulullah ! Katakanlah padaku tentang islam dengan sebuah perkataan yang mana saya tidak akan menanyakannya kepada seorangpun selainmu. Nabi menjawab: “katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah”. (HR Muslim)
4. Ajak Orang Lain untuk Kebaikan
Langkah selanjutnya untuk menjadi seorang pelopor kebaikan ialah mengajak orang lain dalam kebaikan tersebut. Mengajak orang lain berbuat baik dapat disebut juga dengan amar ma’ruf. Amar ma’ruf sendiri merupakan salah satu kewajiban kita sebagai seorang muslim. Selain amar ma’ruf, kita juga diwajibkan untuk nahi munkar. Nahi munkar dapat diartikan sebagai bentuk larangan untuk berbuat kejahatan.
Wallahu a’lam bishawab.