TEKS DAKWAH
SELALU DALAM PENGAWASAN-NYA
OLEH : NUR HIDAYAH
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي هَدَانَا لِهٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللّٰهُ ، اَشْهَدُ اَنْ لۤا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ.
Segala puji bagi Allah yang tidak pernah lalai dan tidak pernah tidur, yang mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi, yang selalu mengawasi kita dalam setiap keadaan. Pada kesempatan yang baik ini, marilah kita bersama-sama merenung dan menyadari bahwa kita senantiasa berada dalam pengawasan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Saudariku yang tercinta,
Setiap kita hidup di dunia ini dengan berbagai aktivitas dan tugas, mulai dari bekerja, belajar, hingga menjalani kehidupan sehari-hari. Namun, satu hal yang sering terlupakan adalah bahwa dalam setiap langkah dan perbuatan kita, kita selalu berada dalam pengawasan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Maha Melihat dan Maha Mengawasi, tak ada satupun yang luput dari perhatian-Nya.
Allah berfirman dalam Al qur an :
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ ٢
*”Tidak ada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”[ Q.s Al Hadid : 22 ]
Ayat ini mengingatkan kita bahwa segala yang terjadi, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, diketahui oleh Allah. Setiap tindakan, niat, dan perasaan kita—apakah baik atau buruk—selalu tercatat di sisi-Nya. Tidak ada yang bisa kita sembunyikan, bahkan jika kita berusaha untuk bersembunyi di balik keramaian dunia.
Pengawasan Allah yang tak terlihat
Pengawasan Allah bukan hanya terbatas pada apa yang kita lakukan di luar, tetapi juga mencakup apa yang ada dalam hati kita.
Allah berfirman:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ إِنَّ ذَٰلِكَ فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
“Tidakkah kamu mengetahui bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Sesungguhnya, yang demikian itu terdapat dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya, hal itu adalah mudah bagi Allah.”
(Al-Mujadilah: 7)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Semua itu tercatat dalam kitab-Nya, yaitu Lauh Mahfuzh, yang berisi takdir dan ketentuan-Nya. Pengetahuan Allah mencakup segala hal yang kita lakukan, apa yang kita sembunyikan dalam hati, dan segala sesuatu yang ada di alam semesta.
Seringkali kita merasa bahwa tidak ada yang tahu tentang niat buruk atau keinginan tersembunyi kita. Namun, Allah Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati kita. Dia melihat setiap keikhlasan dan setiap niat yang tulus, serta setiap keburukan yang mungkin kita sembunyikan.
Pentingnya kesadaran akan pengawasan Allah
Kesadaran akan pengawasan Allah seharusnya membimbing kita untuk selalu menjaga diri, baik dalam perbuatan, perkataan, maupun dalam niat kita. Ini adalah dasar dari takwa kemampuan untuk selalu merasa diawasi oleh Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Beramallah seolah-olah kamu melihat Allah, jika kamu tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” [ H.R MUSLIM ]
Hadits ini mengajarkan kita bahwa meskipun kita tidak bisa melihat Allah secara fisik, kita harus selalu merasa bahwa Allah melihat kita. Perasaan ini akan mendorong kita untuk selalu berbuat baik dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan, karena kita tahu bahwa Allah mengetahui apa yang kita lakukan, bahkan yang tersembunyi dalam hati kita.
Hikmah dari pengawasan Allah
- Melahirkan rasa takut dan harap kepada Allah
Ketika kita menyadari bahwa Allah selalu mengawasi kita, akan timbul rasa takut kepada-Nya, yang mendorong kita untuk menjaga diri dari perbuatan dosa. Namun, perasaan ini juga disertai dengan harapan dan cinta kepada Allah, karena kita tahu bahwa setiap amal baik kita juga diawasi dan akan diberi ganjaran oleh-Nya
- Membimbing kita untuk lebih bertanggung jawab
Kesadaran bahwa Allah mengawasi setiap perbuatan kita menjadikan kita lebih bertanggung jawab terhadap segala hal yang kita lakukan. Baik itu dalam pekerjaan, keluarga, ataupun hubungan sosial, kita akan berusaha untuk selalu jujur, amanah, dan berbuat baik.
- Menghindarkan dari perbuatan dosa
Orang yang selalu sadar bahwa Allah mengawasinya akan berpikir dua kali sebelum melakukan dosa. Sebab, dia tahu bahwa meskipun tidak ada manusia yang melihat, Allah selalu melihat dan mencatat segalanya.
Pengawasan Allah juga membawa dampak besar dalam kualitas ibadah kita. Ketika kita beribadah, kita harus menyadari bahwa ibadah kita tidak hanya untuk dilihat oleh orang lain, tetapi semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah.
Allah berfirman:
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمْ الصَّلاةَ لِذِكْرِي
“Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku. Maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku.” [ Q.s Taha : 14 ]
Dalam setiap shalat, puasa, dan amal ibadah lainnya, kita harus selalu merasakan bahwa Allah sedang menyaksikan dan menilai apa yang kita lakukan. Ini akan membuat kita lebih khusyuk dalam beribadah dan menjadikan setiap amal ibadah sebagai bentuk kesadaran akan pengawasan-Nya.
Saudariku, marilah kita selalu menyadari bahwa kita tidak pernah keluar dari pengawasan Allah. Setiap detik hidup kita, setiap langkah kita, selalu dalam perhatian-Nya. Dengan demikian, kita akan senantiasa berusaha untuk menjaga diri dari perbuatan dosa, meningkatkan kualitas ibadah, dan senantiasa berbuat baik.
Semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk hidup dengan penuh takwa, selalu merasa diawasi oleh Allah, dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran akan hakikat pengawasan-Nya.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.