Keluarga Imran adalah salah satu keluarga yang disebut dalam Al-Qur’an. Yakni pada surah Ali Imran. Surah yang merupakan surah ke-3 dan memiliki 200 ayat ini mengandung banyak kisah yang mengandung hikmah di dalamnya.
Lantas, apa keistimewaan Keluarga Imran (Ali Imran) sehingga namanya dimuliakan Allah dan diabadikan di dalam Al Qur’an? Untuk mengetahuinya, penting untuk memahami siapa sebenarnya Keluarga Imran.
Siapakah Keluarga Imran?
Keluarga Imran merupakan salah satu keluarga yang paling mulia dalam kurun sejarah. Walaupun Imran bukan seorang nabi dan rasul, namun kelak keturunnya akan menjadi manusia pilihan Allah yakni Isa bin Maryam.
Hal ini sebagaimana termuat dalam firman Allah surah Ali Imran ayat 33-34,
إِنَّ اللّهَ اصْطَفَى آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِيمَ وَآلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِينَ ذُرِّيَّةً بَعْضُهَا مِن بَعْضٍ وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga `Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), (sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Ali Imran: 33-34).
Menukil dari laman kisahmuslim.com, keluarga Imran dinisbatkan kepada seseorang yang bernama Imran bin Matsan bin al-Azar bin al-Yud… bin Sulaiman bin Daud ‘alaihissalam. Nasabnya tersambung hingga ke Nabi Daud ‘alaihissalam. Dalam bahasa Ibrani Imran disebut dengan Imram. Dalam buku-buku Nasrani namanya disebut dengan Yuhaqim.
Keluarga Imran dikenal sebagai cabang terakhir orang-orang beriman dari keturunan Bani Israil. Namun, antara masa mereka dengan Nabi Ya’qub terpisah beberapa kurun lamanya.
Meskipun keluarganya hanya beranggotakan sedikit orang, namun keluarga Imran menjadi contoh dari keluarga yang berhasil mewujudkan cita-cita dalam membangun sebuah keluarga bahagia serta penuh kasih sayang, dan ketakwaan kepada Allah.
Anggota Keluarga Imran
Istri Imran
Istri Imran bernama Hannah binti Faquda. Ada juga yang menyebut Qa’uda bin Qubaila. Hannah adalah seorang wanita yang tekun beribadah. Sebagaimana kisahnya dalam Alquran.
إِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
(Ingatlah), ketika isteri ‘Imran berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. [Quran Ali Imran: 35]
Anak-anaknya
1. Asy-ya’
Asy-ya’ adalah putri sulung Imran. Ia dinikahi oleh Nabi Zakariya ‘alaihissalam. Dan merupakan ibu dari Nabi Yahya ‘alaihissalam. Ada juga mengatakan ia adalah bibinya Maryam. Bukan saudara perempuannya.
2. Maryam
Maryam adalah wanita ahli ibadah dan suci. Ia merupakan ibu dari kalimat Allah, Nabi Isa ‘alaihissalam. Putri Imran yang satu ini adalah wanita terbaik dan tersempurna.
Sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
كَمَلَ مِنَ الرِّجالِ كَثِيرٌ، ولَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّساءِ إلَّا مَرْيَمُ بنْتُ عِمْرانَ، وآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ، وفَضْلُ عائِشَةَ علَى النِّساءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ علَى سائِرِ الطَّعامِ
”Lelaki yang sempurna jumlahnya banyak. Dan tidak ada wanita yang sempurna selain Maryam bintu Imran dan Asiyah istri Firaun. Dan keutamaan Aisyah dibandingkan wanita lainnya, sebagaimana keutamaan ats-Tsarid dibandingkan makanan lainnya.” (HR. Bukhari 5418 dan Muslim 2431).
Cucu-cucunya
1. Nabi Isa ‘alaihissalam
Isa bin Maryam adalah Rasul Allah yang diutus ditengah Bani Israil. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ
“Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya.” [Q.S. An-Nisa: 171]
2. Nabi Yahya ‘alaihissalam
Nabi Yahya adalah hamba dan utusan Allah. Beliau putra dari Nabi Zakariya ‘alaihissalam. Beliau adalah doa Nabi Zakariya yang terkabul. Serta kabar gembira untuknya setelah mencapi usia yang tua. Allah Ta’ala berfirman,
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِن لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاء (38) فَنَادَتْهُ الْمَلآئِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَـى مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِّنَ اللّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِّنَ الصَّالِحِينَ
“Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”. Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh”. [Q.S. Ali Imran: 38-39]
Keluarga Imran adalah keluarga yag dimana anggotanya tekun beribadah dan sangat taat kepada Allah.
Imran di sini adalah ayah dari Maryam ‘alaihimas salam. Ibnu Katsir menyebut keluarga Imran ini sebagai keluarga yang thahir dan thayyib, yaitu suci dan baik. Keluarga Imran menjadi keluarga yang sangat baik dalam menyiapkan generasi terbaiknya. Istri Imran yang menjadi sosok ibu yang benar-benar menyiapkan anak-anaknya sejak dalam kandungan dan menamakan anaknya dengan nama yang baik.
Itulah gambaran singkat mengenai kemuliaan Keluarga Imran, salah satu keluarga yang disebut oleh Allah dalam Al-Qur’an. Wallahu a’lam.