• HOME
  • RDM
  • OSIS
  • PERPUSTAKAAN
  • DOWNLOAD
    • PUSTAKA KEMENAG
    • APLIKASI HADITS PC
    • MUROTAL
    • BACA BUKU ONLINE
  • GALERI
    • Elementor
  • TENTANG KAMI
    • PROFIL
    • PROGRAM
    • MADRASAH ALIYAH (MA)
    • JURUSAN
  • PSB 2025-2026
  • JEJAK ALUMNI
No Result
View All Result
Saturday, 14 June, 2025
MA Al-Hikmah
No Result
View All Result

Flexing, Salah Satu Sifat Qarun

Naomi KV by Naomi KV
October 3, 2024
in Uncategorized
0
0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Related Posts

Perbayak Takbir Awal Dzulhijjah

Rahasia Lansia Bahagia

Kisah di Balik Haji Wada’, Haji Pertama Sekaligus Terakhir Rasulullah

Larangan Memotong Kuku dan Rambut Menjelang Kurban

Istilah flexing, istilah ini belum lama trending di dunia maya. Flexing merupakan istilah untuk menggambarkan sikap orang yang senang pamer kekayaan dan kenikmatan duniawi yang dimilikinya. Misalnya mobil mewah, jam tangan mahal, prestasi gemilang, makan di restoran ternama, dan sejenisnya yang sulit didapatkan orang biasa pada umumnya.

Tidak samar lagi, bahwa flexing merupakan gambaran seseorang yang bangga akan pencapaian duniawi. Dan secara umum, perasaan bangga yang berlebih terhadap duniawi merupakan sikap yang buruk. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surah Ar-Ra’d ayat 26,

اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۗوَفَرِحُوْا بِالْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا فِى الْاٰخِرَةِ اِلَّا مَتَاعٌ ࣖ

“Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit) dibanding kehidupan akhirat.”
Sikap flexing ini tak jauh dari kisah masyhur pada zaman Nabi Musa, yakni kisah Qarun. Ketika Allah menceritakan tentang Qarun, Allah megisahkan sebuah nasihat yang disampaikan oleh orang shaleh dari kalangan Bani Israil kepada Qarun,

۞ اِنَّ قَارُوْنَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوْسٰى فَبَغٰى عَلَيْهِمْ ۖوَاٰتَيْنٰهُ مِنَ الْكُنُوْزِ مَآ اِنَّ مَفَاتِحَهٗ لَتَنُوْۤاُ بِالْعُصْبَةِ اُولِى الْقُوَّةِ اِذْ قَالَ لَهٗ قَوْمُهٗ لَا تَفْرَحْ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِيْنَ

“Sesungguhnya Karun termasuk kaum Musa, tetapi dia berlaku zalim terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya, “Janganlah engkau terlalu bangga. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang membanggakan diri.” (Al-Qashash:76)
Orang yang bermewah-mewahan sampai melebihi batas maka ia termasuk dalam dosa yang besar. Akan ada ancaman khusus baginya di akhirat kelak. Dalam hadits, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Dari Ummu Salamah -raḍiyallāhu ‘anhā- berkata; Rasulullah -ṣallallāhu ‘alahi wa sallam- bersabda, “Siapa minum (dalam sebuah riwayat; Sesungguhnya orang yang makan dan minum) di wadah yang terbuat dari emas atau perak maka hakikatnya dia sedang menuangkan api neraka Jahanam ke dalam perutnya” (Muttafaqun ‘Alaih)

Lalu apa bedanya flexing dengan “at-tahadduts bin ni’mah”?

Orang yang flexing bisa saja menggunakan dalih bahwa tindakan mereka itu dalam rangka menyampaikan atau menceritakan nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita (at-tahadduts bin ni’mah), sebagaimana ayat,

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.” (QS. Adh-Dhuha: 11)

At-tahadduts bin ni’mah merupakan salah satu bentuk bersyukur kepada Allah Ta’ala terhadap nikmat-nikmat yang telah Allah berikan. Abu Nadhrah rahimahullah mengatakan,

كان المسلمون يرون أن من شُكْرِ النعم أن يحدّثَ بها

“Kaum muslimin sepakat bahwa di antara bentuk mensyukuri nikmat adalah dengan menceritakan nikmat tersebut (yaitu, at-tahdduts bin ni’mah).” (Tafsir Ath-Thabari, 24: 489)

At-tahadduts bin ni’mah adalah menampakkan kenikmatan tersebut sebagai bentuk syukur kepada Dzat yang memberi, yaitu Allah Ta’ala. Dalam at-tahadduts bin ni’mah, seseorang lebih banyak memuji Dzat yang memberi, tujuannya adalah untuk mengagungkan Dzat yang memberi (Allah). Artinya, seseorang menyampaikan nikmat dengan maksud utamanya untuk menunjukkan bahwa semua itu dia raih adalah semata-mata karena kemudahan, pertolongan, dan nikmat dari Allah Ta’ala, bukan karena kemampuan dia sendiri. Misalnya, ketika seseorang memiliki suatu pencapaian, dia mengatakan, “Alhamdulillah, karena kemudahan dan pertolongan dari Allah, saya begini dan begitu … “ Ketika dia bercerita, dia lebih banyak memuji Allah Ta’ala. Inilah bentuk at-tahadduts bin ni’mah yang dimaksudkan oleh ayat tersebut.

Adapun flexing, dia lebih fokus kepada kenikmatan tersebut dan merasa bahwa dia lebih hebat daripada orang lain. Dia lebih membanggakan materi. Selain itu, ketika dia menceritakan atau menunjukkan nikmat duniawi tersebut, sedikit pun tidak ada maksud untuk mengagungkan Allah Ta’ala. Inilah yang dimaksud dengan orang yang pamer atau berbangga dengan dunia (al-fakhru bid dun-ya). Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisa’: 36)

Namun, ketika seseorang menceritakan atau menampakkan nikmat sering kali samar apakah itu termasuk Tahadduts bin ni’mah atau riya’ (pamer). Namun semuanya dikembalikan kepada pelaku. Apabila ia bertujuan menampakkan nikmat dengan mengharap ridho Allah Swt. maka tergolong  Tahadduts bin ni’mah. Sebaliknya, apabila ia melakukan hal tersebut dengan tujuan mendapatkan apresiasi manusia, maka termasuk riya’ (pamer) yang harus dihindari. Sehingga menata hati dengan niat yang baik memiliki peran urgen dalam menceritakan atau menampakkan nikmat yang diperolehnya. Wallahu a’lam.

Post Views: 0
Next Post

6 Golongan yang Mendapat Pertolongan Allah, Apakah Kamu Salah Satunya?

Feature Slides

TECH FOR U

TECHFORU

...

...

Previous Next

Author:

  • Naomi KV
  • Niswatul Haq
  • Rangga Yusuf
  • Hadi Nur Setyawan

KONTAK KAMI

  • Telpon Kantor : (0274) 2901427
  • Whatsapp : 0878-3898-6655
  • Email : aliyahalhikmah.info@gmail.com
  • Facebook :
  • Pesantren Al Hikmah Karangmojo
  • Instagram :
  • official.ppalhikmahkarangmojo

ALAMAT

  • Pondok Pesantren Al Hikmah Karangmojo, 
  • d.a. Sumberjo 01/09, Karangmojo,
  • Karangmojo, Gunungkidul,
  • D.I. Yogyakarta, Indonesia 55891

DONASI

Untuk amal sholeh & beramal jariyah di Pondok Pesantren Al Hikmah Karangmojo melalui :

  • BRI Unit Karangmojo :
  • 6979-01-018590-53-3
  • a.n. PONPES AL-HIKMAH
  • ===================
  • BSI KCP Wonosari :
  • 7236398948
  • a.n. PONPES AL HIKMAH KARANGMOJO

INFO PENERIMAAN SANTRI BARU

  • Ust. Rangga: 0821-3311-5024
  • Kak Dian: 0882-1670-5505

No Result
View All Result
  • #2536 (no title)
  • ADZAN
  • DOWNLOAD
    • APLIKASI HADITS PC
    • MUROTAL
    • BACA BUKU ONLINE
  • EKSTRAKURIKULER
  • Elementor
  • GALERI
  • Home
  • JEJAK ALUMNI
  • JURUSAN
  • OSIS
  • PERPUSTAKAAN
  • PROFIL
    • MADRASAH ALIYAH (MA)
    • VISI MISI
  • PROGRAM
  • PSB 2025-2026

© 2024 Madrasah Aliyah Al-Hikmah Karangmojo

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In