Kematian merupakan suatu hal yang pasti dirasakan oleh setiap yang bernyawa. Namun, akhir hidup seseorang terbagi menjadi dua, yaitu akhir hidup yang baik (husnul khotimah) dan akhir hidup yang buruk (suul khotimah). Setiap manusia tentu menginginkan hidup dengan akhir yang baik, khususnya umat muslim. Dalam Islam, akhir hidup yang baik disebut juga dengan husnul khotimah. Meninggal dalam keadaan husnul khotimah memiliki beberapa keutamaan tersendiri salah satunya dijanjikan masuk surga.
Tanda Husnul Khotimah
Rasulullah SAW menerangkan beberapa tanda seseorang meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Apabila salah satu tanda tersebut terjadi pada akhir hayat seseorang, maka bukan tidak mungkin ia meninggal dengan husnul khotimah. Beberapa tanda yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Mengucap Syahadat
Salah satu tanda bahwa seseorang meninggal dengan husnul khotimah ialah dengan mengucap syahadat di akhir hayatnya. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW berikut.
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ
Artinya: ”Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘laa ilaha illallah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Daud)
2. Mati Syahid
Rasulullah SAW bersabda,
إنّ لِلشَّهِيدِ عِنْدَ الله عزّ وجلّ خِصَالاً: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دُفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الجَنَّةِ، ويُحلَّى عليْه حُلَّةَ الإيمان، ويُزوَّج اثنتين وسبعين زوجَة من الحورِ العينِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ،، وَيَأْمَنُ يَوْمَ الفَزَعِ الأَكْبَرِ، ويُوضَعُ على رأسِهِ تاجُ الوَقار الياقوتةُ منْهُ خيرٌ من الدُّنيا وما فيها، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ إنْسَاناً مِنْ أَقَارِبِهِ
{أخرجه سعيد بن منصور والبيهقي في شعب الإيمان}
Artinya: “Sesungguhnya para syuhada mendapatkan enam kemuliaan di sisi Allah: Allah akan mengampuninya pada waktu darahnya keluar pertama kali dari tubuhnya, diperlihatkan untuknya tempat duduknya di surga, diberi hiasan dengan perhiasan iman, dinikahkan dengan tujupuluh dua orang bidadari dari surga, diselamatkan dari siksa kubur, mendapatkan keamanan dari ketakutan yang sangat besar (kegoncangan di padang mahsyar), dipakaikan baginya mahkota kerendahan hati yang sebutir mutiaranya lebih baik dari dunia seisinya, dan diperbolehkan baginya untuk memberikan syafaat bagi tujuhpuluh orang kerabatnya.” (HR. Sa’id bin Mansur dan Baihaqi dalam Su’ab al Iman)
Mati syahid merupakan salah satu tanda seorang muslim meninggal dengan husnul khotimah. Namun, mati syahid tidak hanya bagi orang yang meninggal di medan perang. Terdapat beberapa golongan yang termasuk dalam kategori mati syahid.
Rasulullah SAW menjelaskan dalam sebuah hadits riwayat Abu Dawud yang artinya, “Mati syahid ada tujuh macam selain berperang di jalan Allah Maha Perkasa: Orang yang mati karena wabah tha’un adalah syahid, orang yang mati karena sakit (dalam) perut(nya) adalah syahid, orang yang mati tenggelam adalah syahid, orang yang mati tertimpa benda keras adalah syahid, orang yang mati karena penyakit lepra adalah syahid, orang yang mati terbakar adalah syahid dan seorang wanita yang mati karena hamil adalah syahidah.”
3. Meninggal Ketika Beramal Sholih
Dari Hudzaifah Ibnul Yaman RA, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa mengucapkan laa ilaha illallah karena mencari wajah Allah kemudian amalnya ditutup dengannya, maka ia masuk surga. Barangsiapa berpuasa karena mencari wajah Allah kemudian amalnya diakhiri dengannya, maka ia masuk surga. Barangsiapa bersedekah kemudian itu menjadi amalan terakhirnya, maka ia masuk surga.” (Disebutkan oleh Syaikh Al Albani dalam Ahkam Al Janaiz. Beliau menyatakan sanad hadits ini sahih)
Husnul khotimah bukanlah sesuatu yang didapat secara kebetulan. Meninggal dengan keadaan husnul khotimah dapat diraih dengan membiasakan diri untuk selalu beramal sholih dan meminta kepada Allah SWT agar diberi akhir hidup yang baik.
Iman adalah hal yang paling penting dalam Islam dan menjadi fondasi dari segala amal. Iman yang kuat dapat mendorong seseorang untuk beramal sholih serta bertaubat dari kesalahan. Dengan iman, seseorang mampu mencegah dirinya dari berbuat dosa dan kesalahan.