Dalam kehidupan ini, manusia sering kali dihadapkan berbagai permasalahan yang membuat hati resah. Baik itu persoalan duniawi, karier, keuangan, atau hubungan antar sesama. Islam mengajarkan satu prinsip yang menenangkan untuk memasrahkan segala urusan kepada Allah SWT (tawakkal).
Tawakkal bukan berarti berdiam diri tanpa usaha. Sebaliknya, tawakkal adalah kombinasi sempurna antara usaha maksimal dan keyakinan bahwa hasil akhir sepenuhnya ada di tangan Allah. Allah berfirman dalam surah Al-Imran ayat 159:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ ١٥٩
Artinya: “Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran [3]: 159)
Kunci Ketenangan Jiwa
Pasrah kepada Allah akan menciptakan ketenangan dalam jiwa. Ketika seseorang meyakini bahwa Allah Maha Mengatur segalanya, hati akan jauh dari rasa takut dan cemas. Tak ada lagi kekhawatiran berlebih tentang hasil dari setiap usaha. Rasulullah ﷺ mengajarkan kita untuk selalu bergantung kepada Allah dalam setiap urusan, baik besar maupun kecil.
Usaha dan Doa: Dua Sayap Tawakkal
Usaha keras dan doa yang tulus merupakan dua sayap dalam mencapai hasil terbaik. Setelah berusaha, kita harus serahkan segalanya kepada Allah dengan keikhlasan. Ini mencakup menerima apapun hasilnya dengan penuh syukur dan sabar, karena Allah lebih mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya.
Mengatasi Kegelisahan Duniawi
Manusia sering kali khawatir tentang masa depan, rezeki, atau kesulitan yang dihadapi. Dalam situasi seperti ini, mengingat Allah dan pasrah kepada-Nya menjadi solusi paling efektif. Firman Allah dalam surah Al-Ankabut ayat 69:
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَࣖ ٦٩
Artinya: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut [29]: 69)
Dengan menumbuhkan keyakinan bahwa segala sesuatu ada dalam kendali Allah, kita akan terhindar dari rasa stress berlebihan dan kecemasan yang tidak perlu.
Allah Cukupkan Keperluannya
Allah SWT akan mencukupi keperluan orang yang bertawakal kepada-Nya dengan penuh keyakinan. Ini merupakan salah satu janji Allah SWT, dan janji Allah sudah pasti akan terjadi.
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Artinya: “Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya“. (QS. Ath-Thalaq [65]: 3)
Keperluan yang dimaksud pada ayat tersebut tidak hanya sebatas materi atau fisik. Yang dimaksud dengan keperluan yaitu seperti, ketentraman hati dan jiwa, kemudahan dalam urusan, perlindungan dan keselamatan, serta mencakup hidayah dan petunjuk.
Kesimpulan
Tawakal berarti menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT setelah melakukan usaha yang maksimal. Memasrahkan segala urusan kepada Allah bukanlah tanda kelemahan, melainkan sebuah kekuatan. Tawakkal membawa kita pada kedamaian batin, karena kita tahu bahwa apapun hasil dari usaha kita, itu adalah yang terbaik menurut kehendak Allah. Dengan begitu, kita akan mampu menghadapi setiap ujian kehidupan dengan sikap yang tenang dan hati yang lapang.