Banyak amalan sunnah yang dilakukan pada hari Jumat. Salah satunya yakni membaca surah Al-Kahfi.
Surah Al-Kahfi mengisahkan tentang Ashabul Kahfi, Zulkarnain, hingga Yakjuj dan Makjuj.
Al Kahfi merupakan surah ke-18 dalam urutan mushaf Al-Qur’an yang terdapat dalam juz 15. Surah ini diturunkan di Kota Mekkah.
Diceritakan, bahwa orang orang di Makkah pada saat itu mendapatkan berbagai macam cobaan, seperti siksa badan, kekurangan dari segi material, kelaparan, kehausan, disingkirkan masyarakat, dan diperangi dalam perdagangan dan pencarian nafkah.
Salah seorang pemuda di antara mereka kemudian berinisiatif untuk meninggalkan Mekkah dan melindungi agama Islam ke tempat lain yang lebih aman. Di mana mereka bisa lebih leluasa untuk menyembah Allah SWT.
Kaum muslimin di sana merasa kesusahan jika Allah SWT tidak mengizinkan hal tersebut. Mereka juga sangat cinta kepada Rasulullah SAW dan ingin beriman kepadanya. Mereka takut jika akan berpisah dengan Rasulullah SAW.
Maka, diturunkanlah surat Al Kahfi yang menjelaskan tentang kisah pemuda-pemuda yang beriman tersebut dan keinginannya untuk hijrah.
Dikisahkan bahwa Raja Dikyanus bersama bala tentaranya memaksa 7 pemuda Ashabul Kahfi untuk menyembahnya dan menyembah berhala-berhala di lingkungan istananya. Namun, 7 pemuda beriman ini tetap teguh pada pendiriannya kemudian Allah SWT menyelamatkan iman dan tauhid mereka dengan cara melarikan diri dari kekejaman Raja Dikyanus.
Kemudian Allah SWT membuat mereka tertidur lelap dalam gua selama 309 tahun.
Keutamaaan membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat
Umat Islam dianjurkan untuk membaca surah Al Kahfi pada hari Jumat. Keutamaan membaca surah Al Kahfi pada hari Jumat ini disebutkan dalam sejumlah riwayat. Salah satunya dalam riwayat An Nasa’i dan Baihaqi bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Artinya: “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shohihul Jami’.).
Dalam riwayat lain disebutkan, menghafal sepuluh ayat pertama surah Al Kahfi akan terhindar dari fitnah Dajjal. Dalam sebuah hadits yang berasal dari Abu Darda’ RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
Artinya: “Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal (fitnah).” (HR. Muslim).
Berdasarkan hadits, membaca surat Al Kahfi juga memiliki keutamaan berupa mendapat ampunan dosa di antara dua Jumat untuk umat islam yang membacanya. Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ، سَطَعَ لَهُ نُورٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءِ، يُضِيءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وغُفر لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Artinya : Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, akan dibentangkan baginya cahaya mulai dari bawah telapak kakinya sampai ke langit. Cahaya itu akan memancarkan sinar baginya pada hari kiamat. Dan ia akan mendapatkan ampunan dari Allah di antara dua Jumat (HR Abu Bakr bin Mardawaih dari Abdullah bin Umar RA)
Selain membaca surah Al-Kahfi, umat muslim juga dianjurkan memperbanyak bacaan shalawat. Di hari Jumat, dianjurkan untuk memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini karena sholawat merupakan salah satu bentuk kecintaan dan penghormatan kita kepada beliau. Memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW di hari Jumat merupakan sunnah yang sangat dianjurkan.
Demikian adalah fadhilah dari surah Al-Kahfi. Wallahu a’lam bissawab.