Dalam Islam, keimanan bukan hanya tentang keyakinan pada Sang Pencipta, tetapi juga tentang merasakan manisnya iman dalam setiap aspek kehidupan. Salah satu tanda seseorang telah merasakan manisnya iman adalah ketika dia menemukan kenikmatan dalam setiap ibadah yang dilakukannya. Ibadah tidak lagi sekedar kewajiban saja, tetapi merupakan sumber ketenangan yang tak tergantikan dengan ketenangan lain. Namun, apa saja syarat yang harus dipenuhi seorang muslim untuk merasakan manisnya iman? Dalam artikel ini akan dibahas mengenai syarat-syarat tersebut yang tentunya berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ(رواه البخاري)
Artinya: “Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) barangsiapa yang Allâh dan Rasûl-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, (2) apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allâh. (3) Ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allâh menyelamatkannya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam Neraka.” (HR.Bukhari)
Berdasarkan hadits tersebut, terdapat tiga hal yang menjadi kunci untuk mencapai manisnya keimanan.
1. Mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi apapun
Salah satu bukti keimanan seseorang adalah ia mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi cintanya kepada siapapun di dunia ini. Jika kita belum bisa mencintai Allah dan Rasul-nya melebihi apapun, maka semua cinta yang kita rasakan itu ujian. Sedangkan jika kita mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari apapun, maka semua cinta yang kita rasakan adalah anugerah.
Terdapat amalan yang bisa dilakukan agar tumbuh rasa cinta kepada Allah, contohnya yaitu tafakkur. Tafakkur adalah merenungkan atau mengingat kebesaran Allah SWT. Dengan mengingat kebesaran Allah SWT, maka akan muncul rasa kagum kepada Allah SWT yang kemudian akan menumbuhkan rasa cinta kepada Allah. Apabila hati manusia telah dipenuhi dengan kecintaan kepada Allah, maka dia tidak akan takut kehilangan dunianya.
2. Mencintai Seseorang karena Allah
Apabila mukmin mencintai seseorang karena Allah, ia akan mengutamakan keridhoan Allah dalam segala aspek. Misalnya, apabila menyukai lawan jenis, ia tidak akan memilih jalan yang diharamkan oleh Allah SWT. Atau mungkin contoh lain, seorang ayah yang mencintai keluarganya karena Allah, maka ia akan memberi nafkah kepada keluarganya dengan rezeki yang halal.
Seorang mukmin yang mencintai karena Allah tidak akan melakukan hal-hal yang dapat menjauhkannya dari Allah SWT. Karena sejatinya, seorang mukmin yang mencintai seseorang karena Allah, memiliki cinta yang lebih besar kepada Sang Khaliq daripada kepada makhluk-Nya.
3. Membenci untuk Kembali kepada Kekufuran sebagaimana Dia Membenci Masuk dalam Neraka
Sebagaimana disebutkan di awal bahwa syarat untuk mencapai manisnya iman ada tiga. Menurut hadits yang disebutkan di atas, syarat yang terakhir adalah seseorang membenci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia membenci dimasukkanya ke dalam neraka. Seseorang akan merasakan manisnya keimanan jika ia membenci untuk kembali pada jalan kekufuran setelah Allah SWT menyelamatkannya. Karena nikmat yang paling tinggi kedudukannya adalah nikmat iman bukan harta atau yang lainnya.