Mengutip buku Perilaku Mujahada An-Nafs, Husnuzan, dan Ukhuwah oleh Ma’sumatun Ni’mah, husnuzan berasal dari kata husn yang berarti baik dan az-zan yang berarti prasangka. Secara istilah husnuzan memiliki pengertian sebagai suatu sikap mental dan cara pandang yang menyebabkan seseorang melihat sesuatu secara positif.
Konsep ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan hubungan sosial kita.
Adapun, sikap husnuzan secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga macam, yakni husnuzan kepada Allah, kepada diri sendiri, dan kepada sesama manusia.
Husnuzan kepada Allah artinya berprasangka baik kepada Allah sebagai Pencipta, Pemelihara, yang memiliki seluruh keagungan, dan tak terdapat satupun kekurangan. Setiap ketetapan Allah Ta’ala untuk manusia dianggap sebagai aturan terbaik yang harus diikuti. Meskipun pikiran dan perasaan manusia mungkin terbatas untuk memahaminya.
Dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, di mana Rasulullah bersabda:
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ في نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
Artinya: “Allah SWT berfirman, Aku sesuai prasangka hamba kepada-Ku. Aku bersamanya saat dia mengingat-Ku. Jika dia mengingat-Ku dalam hatinya, maka Aku mengingatnya pada diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik. Jika dia mendekat sejengkal kepada-Ku, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Jika dia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat kepada dirinya sedepa. Jika dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan berlari.”
Adapun berprasangka baik tehadap diri sendiri yakni dengan percaya pada kemampuan diri, gigih, pantang menyerah, sabar, serta mempunyai inisiatif yang tinggi.
Terakhir, husnuzan terhadap orang lain adalah selalu berpikir positif kepada sesama. Husnuzan kepada orang lain yakni dengan menganggap baik niat dan perilaku orang lain.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa husnudzan adalah sikap yang indah dan bermanfaat.
1. Meningkatkan Kesehatan Mental
Husnudzan membantu kita mengurangi stres dan kecemasan. Dengan berpikir positif tentang situasi dan orang lain, kita menghindari dampak negatif dari rasa curiga dan kecurigaan yang berlebihan. Dengan husnuzan,kita tidak akan terganggu oleh pemikiran negatif tentang orang lain. Hal ini memungknkan kita untuk lebih tenang, damai, dan bahagia.
2. Memperbaiki Hubungan Sosial
Ketika kita berbaik sangka terhadap orang lain, kita cenderung lebih mudah membangun hubungan yang harmonis dan saling mendukung. Husnuzan dapat meningkatkan hubungan kekeluargaan sehingga dapat mencegah konflik dan perpecahan yang disebabkan oleh kesalahpahaman. Husnudzan mendorong kita untuk memberikan manfaat dari setiap tindakan orang lain dan menghindari konflik yang tidak perlu.
3. Meningkatkan Kualitas Hidup
Orang yang berhusnuzan akan sibuk memperbaiki dirinya dan mendorongnya untuk terus berinstrospeksi atau mawas diri. Dengan husnudzan, kita belajar untuk melihat sisi baik dari setiap situasi. Ini memungkinkan kita untuk lebih bersyukur dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil sehari-hari. Pendekatan ini juga memperkuat rasa optimisme dan kepercayaan diri kita.
4. Mengurangi Konflik
Sikap berpikir positif membantu kita menghadapi perbedaan dan konflik dengan cara yang lebih konstruktif. Daripada memfokuskan diri pada kesalahan atau kekurangan orang lain, husnudzan mendorong kita untuk mencari solusi dan memahami perspektif orang lain.
5. Meningkatkan Empati dan Kasih Sayang
Dengan berbaik sangka, kita lebih cenderung untuk menunjukkan empati dan kasih sayang kepada orang lain. Seseorang yang menerapkan sikap husnuzan akan bersikap tulus atau ikhlas dalam berbuat.Hal ini memperkuat ikatan sosial dan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung dan penuh pengertian.
Husnudzan bukan hanya tentang berpikir baik, tetapi juga tentang menghadapi hidup dengan sikap yang positif dan penuh rasa syukur. Meskipun tidak selalu mudah, berlatih husnudzan dapat membawa banyak manfaat bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.