Self healing menjadi suatu kata yang cukup populer di kalangan masyarakat saat ini. Self Healing sebenarnya merupakan sebuah metode penyembuhan penyakit yang bukan dengan menggunakan obat-obat tertentu. Sifatnya adalah untuk menyembuhkan dan mengeluarkan perasaan atau emosi yang terpendam.
Self Healing berkaitan dengan perasaan suasana yang ada dalam hati. Yang mana manusia itu sendiri tak bisa secara penuh menentukan perasaan suasana hati pada dirinya. Rasa sedih, senang, marah, takut, rindu, semuanya merupakan sifat manusiawi yang diberikan oleh Allah SWT.
Seorang Nabi pun juga pernah mengalami kesedihan dan ketakutan. Diantaranya Nabi Ya'qub yang merasakan keseihan mendalam saat kehilangan putranya yakni Nabi Yusuf 'Alaihissalam. Begitu juga seperti yang dikisahkan yakni Nabi Muhammad yang menangis saat mendengar kabar bahwa pamannya tercinta,Hamzah gugur dalam perang Uhud.
Kisah tersebut memberikan hikmah bahwasanya suasana hati yang ada pada diri manusia merupakan keadaan emosi yang tidak dapat ditolak kehadirannya.
Lalu dalam kondisi seperti apa kita butuh self healing?
Ketika kita sulit konsentrasi, mudah emosi, lelah tanpa aktivitas berarti, pola makan yang tidak teratur, dan secara terus menerus merasakan malas untuk berinteraksi dengan orang lain, maka dikondisi itulah kita perlu melakukan self healing.
Lalu bagaimana self healing yang baik dan sesuai koridor agama islam?
Islam adalah agama yang mengakui keberadaan manusia dari aspek fisik dan emosional. Sedih, marah, khawatir, takut, dan perasaan lainnya adalah bagian dari ciptaan Allah SWT. Di saat emosinya tidak dalam keadaan yang baik-baik saja, Rasulullah pernah menyendiri di Gua Hira, melaksanakan shalat, dzikir, ataupun kembali bertafakur akan kebesaran Allah SWT di dunia ini. Kembali kepada Tuhan dan menyadari kebesarannya adalah hal yang dilakukan Rasulullah saat butuh proses untuk kembali bangkit.
Hal tesebut sebgai contoh bahwa self healing dapat dilakukan dengan mendekat dan kembali kepada Allah Ta'ala. Selain itu,self healing juga bisa dilakukan dengan kegiatan positif lainnya yang dapat membuat diri kita bangit dari keterpurukan emosi yang tengah dialami. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.Ibadah
Ibadah merupakan cara seorang hamba berkomunikasi dengan penciptanya. Sholat,dzikir dan berdo'a dapat menjadi self healing untuk kita sebagai umat muslim.
Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Ra'd ayat 28:
اَلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَتَطۡمَٮِٕنُّ قُلُوۡبُهُمۡ بِذِكۡرِ اللّٰهِ ؕ اَلَا بِذِكۡرِ اللّٰهِ تَطۡمَٮِٕنُّ الۡقُلُوۡبُ ؕ
Artinya : "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram" (Ar-Ra'd:28)
Dalam konteks self-healing, zikir dapat dijadikan terapi untuk menjaga mental di mana zikir disertai dengan pengakuan atas kebesaran Allah yang Maha Pencipta dan pengakuan atas dirinya yang lemah.
2.Positive self talk
Melalui positive self-talk, seseorang akan terus terdorong untuk berpikir positif, optimis, termotivasi, dan selalu berusaha melihat sisi positif dari segala hal. Positive self talk dapat memberikan efek baik bagi kesehatan mental dan fisik serta meningkatkan kualitas hidup. Jadi, karena semua orang juga berperan sebagai narator kecil untuk dirinya sendiri, maka penting untuk memastikan bahwa itu adalah narator yang positif.
3.Berbagi dan memberi
Tidak ada salahnya juga jika kita menghibur diri dengan cara berbagi dan memberi. Kita tidak pernah tahu, jangan-jangan dengan lebih banyak memberi dan berbagi serta merasakan kebahagiaan orang lain kita juga bisa merasakan kebahagiaan tersebut. . Ditambah lagi, berbagi adalah bentuk amalan yang membuat kita akan jauh lebih bermakna. Dengan berbagi dan memberi,diri kita akan merasakan lega dan bahagia. Secara otomatis emosi emosi negatif yang terpendam akan hilang dengan sendirinya.
4.Tafakkur & Muhasabah
Islam menganjurkan kepada kita untuk tafakur dan muhasabah. Pergi dan berdiam diri di suatu tempat yang sunyi dan sepi, lalu coba untuk merenungi diri. Tidak perlu terlalu terburu-buru untuk mencari jawabannya. Biarkan kita berbicara dengan diri sendiri (self talk), apa yang sebenarnya kita inginkan, apa yang sebenarnya kita sesalkan, akui segala yang ingin kita ungkapkan, dan beranilah jujur pada diri sendiri.
Menjadi seorang muslim harus selalu pintar dalam menata hati. Jangan sampai kita terlalu mengikuti mood dan hawa nafsu dalam menjalani kehidupan ini. Dengan demikian, diri kita senantiasa dalam keadaan tenang,damai,dan semua persoalan hidup kita bisa selesai dengan jalan yang baik.